07 July 2023

Sudah Paham Kalau Menabung Itu Penting, Kenapa Kita Masih Susah Menabung?

Sudah Paham Kalau Menabung Itu Penting, Kenapa Kita Masih Susah Menabung?

Banyak dari kita yang sejak kecil sudah mendengar nasihat atau wejangan tentang pentingnya menabung. Tapi, kenapa sih kita masih susah menabung? 

 

1. Terfokus Pada Keinginan Masa Kini 

Salah satu faktor yang membuat kita kesulitan menabung adalah fokus pada kebutuhan dan keinginan di masa kini. Misalnya, ingin punya gadget baru, tas baru, ataupun baju baru, kita malah tergerak untuk memenuhi keinginan tersebut dibanding membuat persiapan untuk kebutuhan masa depan. 

Hal ini sebenarnya wajar karena barang-barang yang kita inginkan itu punya wujud yang nyata dan jelas. Sementara, untuk tabungan, apalagi tabungan yang disimpan di bank, tidak punya wujud dan hanya berupa angka, sehingga kita cenderung enggan untuk menabung. 

 

2. Jumlah Pengeluaran yang Sama dengan Penghasilan 

Karena kita sibuk dengan memenuhi keinginan masa kini, kita pun cenderung menghabiskan semua uang yang kita hasilkan untuk membeli sesuatu. Hal ini pun membuat pengeluaran dan penghasilan jadi balance alias tidak ada sisa untuk ditabung. Bahkan, tidak sedikit juga yang sampai berhutang untuk memenuhi keinginannya. 

 

3. FOMO 

Pada dasarnya setiap manusia tergerak untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi, karena pesatnya arus informasi masa kini membuat kita terdistraksi sehingga kita cenderung mengejar sesuatu yang sedang tren alias FOMO (Fear Of Missing Out) sehingga melupakan kebutuhan utama. Jadinya, budget penghasilan yang yang seharusnya bisa ditabung malah digunakan untuk hal-hal yang sifatnya bukan kebutuhan. 

 

4. Tidak Punya Tujuan Finansial 

Bayangkan kalau Anda pergi jalan-jalan dengan kendaraan pribadi Anda, tapi tidak punya tempat spesifik yang ingin dituju. Bisa jadi kendaraan Anda kehabisan bahan bakar, tersesat, atau bahkan lebih buruk lagi bisa mengalami kecelakaan. Hal inilah yang bisa terjadi jika Anda tidak punya tujuan finansial. 

Tujuan finansial ini sangat membantu Anda untuk memastikan kondisi finansial Anda lebih stabil dan terarah.  

Tapi tenang! Semua ini ada solusinya kok. Untuk Anda yang masih susah menabung, ini dia beberapa tips yang bisa Anda lakukan. 

 

5. Buat Spending Plan

Ini nih yang sering disebut-sebut oleh para influencer keuangan. Anda pasti familiar spending plan dengan model budget plan 50:30:20 yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% self-reward, dan 20% untuk menabung. Tapi banyak yang gagal menerapkan ini karena tidak melakukan mapping kebutuhan secara spesifik. 

Misalnya 50% gaji untuk kebutuhan, tapi tidak membaginya secara spesifik untuk kebutuhan apa saja. Pastikan semua kebutuhan Anda tercover dan jangan sampai ada yang terlewat.

Selain itu, perlu dicatat bahwa menabung adalah aktivitas menyisihkan uang, bukan menyisakan uang. Jadi sebaiknya menabunglah di awal setelah Anda mendapat gaji, sehingga uang yang seharusnya ditabung tidak terpakai untuk hal-hal yang tidak perlu. 

6. Utamakan Kebutuhan 

Setelah Anda membuat budget spending plan, sekarang Anda harus terapkan hal tersebut dengan mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan. Contoh simpelnya adalah, utamakan membeli stok kebutuhan sehari-hari daripada membeli kopi di cafe. 

Jalan-jalan, nongkrong, ataupun membeli makanan yang Anda suka sah-sah saja dilakukan jika Anda masih punya sisa budget di luar kebutuhan utama. Anda bisa pilih alternatif murah, misalnya jika Anda ingin minum kopi, sebaiknya buat sendiri di rumah atau jika Anda ingin jalan-jalan bisa pilih tempat wisata yang murah dan gratis seperti pantai atau taman kota. 

 

7. Buat Tujuan Finansial 

Banyak orang yang masih bingung dengan tujuan finansial yang ingin mereka capai atau tidak punya tujuan finansial yang spesifik. Tujuan finansial bisa berupa tujuan jangka panjang atau jangka pendek. 

Salah satu contoh tujuan finansial jangka pendek yang paling umum dilakukan oleh orang-orang masa kini adalah membeli gadget baru. 

Tapi, sebaiknya buatlah tujuan finansial yang bisa membantu memenuhi kebutuhan esensial namun nominalnya besar. Misalnya, menabung untuk biaya pernikahan, menabung untuk DP rumah, dan lainnya. Semakin dini Anda menabung, tentu semakin mudah Anda mencapai tujuan finansial Anda. 

 

8. Set Target Menabung 

Apapun tujuan menabung Anda, pastikan Anda sudah membuat target kapan nominal tersebut harus tercapai. Misalnya, punya tabungan senilai 20juta rupiah dalam satu tahun. Target ini membantu Anda untuk lebih terpacu dalam menggapai tujuan finansial Anda. 

Selain punya target dalam menabung, Anda juga perlu punya produk yang bisa mendukung Anda untuk menabung sesuai jangka waktu yang sudah Anda tentukan. 

Salah satu produk yang bisa Anda pakai adalah Tabungan Sikaya. Dengan Sikaya Anda bisa tentukan sendiri nominal bulanan yang harus Anda tabung dan jangka waktu Anda. Apalagi sekarang, menabung di Sikaya, Anda berkesempatan untuk mendapat bunga lebih tinggi, lho! 

Khusus bulan ini! Ada promo cashback Rp50.000 untuk Anda yang pertama kali buka rekening Sikaya. Yuk dapatkan promonya sekarang!


BERITA LAINNYA

Sudah Paham Kalau Menabung Itu Penting, Kenapa Kita Masih Susah Menabung?

Investasi Tanah Kavling Menguntungkan? Yuk Simak Penjelasannya Di Sini!

Pilihan berinvestasi masa kini sangatlah beragam. Mulai dari saham, reksadana, hingga cryptocurrency. Tapi, kalau berinvestasi tidak dibekali dengan pengetahuan fundamental yang baik, bisa-bisa... Selengkapnya

Sudah Paham Kalau Menabung Itu Penting, Kenapa Kita Masih Susah Menabung?

Jenis Franchise Murah di Bidang F&B: Modal Lebih Hemat, Untung Lebih Banyak

Ada beberapa jenis franchise murah yang umumnya punya segmentasi pasar yang luas sehingga lebih menguntungkan. Ini dia jenis-jenis franchise murah yang bisa jadi pilihan bisnis... Selengkapnya

Sudah Paham Kalau Menabung Itu Penting, Kenapa Kita Masih Susah Menabung?

7 Tempat Nongkrong ala Old Money Bali, Ternyata Tetap Affordable

Istilah 'old money' seringkali disebutkan di masa kini untuk menyebut seseorang yang memperoleh warisan kekayaan secara turun temurun. Biasanya pada old money ini memiliki bisnis keluarga... Selengkapnya