16 June 2023

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menabung Tabungan Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya Yuk!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menabung Tabungan Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya Yuk!

Dilansir dari kumparan.com, biaya pendidikan di Indonesia tercatat selalu mengalami peningkatan hingga 15% setiap tahunnya. Bayangkan, jika tahun ini biaya SPP seorang anak di bangku SMA adalah Rp500.000 maka dalam 10 tahun, nominal ini akan naik menjadi Rp1.250.000. Cukup signifikan, bukan? 

 

Hal ini pun seringkali membuat orang tua kewalahan dalam membiayai pendidikan anak, terutama ketika orang tua tidak mempersiapakan tabungan pendidikan anaknya. Kapan sih Waktu yang Tepat untuk Mulai Menabung Tabungan Pendidikan Anak? 

 

Jawaban dari pertanyaan ini pun tentu berbeda-beda tergantung kondisi dan rencana pendidikan anak Anda. Jika Anda punya penghasilan yang tidak terlalu besar setiap bulannya, biaya pendidikan anak tentu sudah harus disiapkan sesegera mungkin. Hal ini juga berlaku jika anak Anda punya rencana mengambil pendidikan di luar negeri, khususnya negara-negara yang punya mata uang tinggi. Anda harus mempersiapkan tabungan pendidikan anak sedini mungkin. Berbeda jika Anda punya penghasilan yang cukup tinggi dan anak Anda tidak berencana untuk mengambil studi di luar negeri. Mungkin, satu sampai dua tahun menabung saja sudah cukup untuk membiayai pendidikannya. 

 

Tabungan Pendidikan Anak Bukan Hanya Soal Waktu 

Menabung pendidikan anak bukan soal waktu berapa lama Anda menabung untuk pendidikan anak Anda. Tapi, target dari rencana studi anak Anda. Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan. 

1. Rencana Studi

Apakah Anda berencana menyekolahkan anak Anda ke luar negeri atau melanjutkan pendidikan di dalam negeri saja? Karena nominal biaya tentu akan sangat jauh berbeda. 

2. Alokasi Dana Pendidikan dari Pendapatan Bulanan 

Berapa sih idealnya menabung untuk biaya pendidikan anak? Biasanya alokasi tabungan adalah 20-50% dari penghasilan. Namun, alokasi tabungan ini harus dibagi lagi menjadi tabungan dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan anak, hingga tabungan untuk impian keluarga lainnya. 

Jika nominal yang bisa Anda sisihkan untuk dana pendidikan anak tidak terlalu besar, sebaiknya Anda sudah mempersiapkannya dari awal. 

3. Jumlah Anak

Nominal dana tabungan yang Anda siapkan untuk pendidikan anak harus dikalikan dengan jumlah anak Anda. Misalnya Anda punya dua orang anak atau berencana memiliki dua orang anak, maka nominal tabungannya harus dikalikan dua. 

4. Tempat Menyimpan Tabungan 

Menyimpan tabungan dana pendidikan anak juga harus Anda perhatikan. Sebaiknya pisahkan rekening dana tabungan anak dengan rekening dana tabungan lainnya, supaya tidak terpakai. 

 

Sekarang, sudah ada, lho produk tabungan yang bisa Anda gunakan untuk memisahkan tabungan dana pendidikan anak dari tabungan lainnya dengan mudah. 

Spesial untuk Anda di bulan ini, nabung di Tabungan Sikaya bisa dapat bunga 4%! Mau? Klik link ini!

Download

BERITA LAINNYA

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menabung Tabungan Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya Yuk!

Mengenal Take Over Kredit dan Berbagai Pertimbangan Sebelum Melakukannnya

Kesulitan membayar cicilan karena mengambil pinjaman di banyak tempat dengan bunga lebih tinggi? Jika Anda mengalami masalah ini, sekarang sudah ada solusinya, lho yaitu dengan memanfaatkan... Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menabung Tabungan Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya Yuk!

Bisnis Juga Bisa Punya Passive Income, Lho! Ini Dia Passive Income dalam Bisnis

Istilah passive income pasti tidak asing lagi di telinga kita. Banyak orang saat ini berlomba-lomba meningkatan pendapatannya melalui passive income. Tidak hanya perorangan, sebuah perusahaan atau... Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menabung Tabungan Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya Yuk!

Kolaborasi Bank Lestari Bali dan BIMC: Mengedukasi Masyarakat Tentang Resiko dan Cara Cegah Penyakit Jantung

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia dan bahkan mengalahkan keganasan penyakit kanker. Data WHO tahun 2021 menunjukan ada 17,8... Selengkapnya