06 August 2018

BPR Lestari Gelar FGD BPR Se-JABODETABEK

BPR Lestari Gelar FGD BPR Se-JABODETABEK

Memasuki pertengahan tahun 2018, kredit perbankan di Indonesia masih menunjukkan perkembangan yang stagnan. Kondisi ini ditambah lagi dengan trend naiknya NPL Bank Umum di tingkat nasional yang saat mencapai 2,79% sementara NPL BPR mencapai 6,91% (data Mei 2018). 

 

Kondisi inilah yang melatar belakangi BPR Lestari menggelar Focus Group Discussion (FGD) (27/7) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Dalam acara ini hadir para Direksi dari 58 BPR di wilayah Jabodetabek. Pada FGD kali ini Bapak Pribadi Budiono selaku Direktur Utama BPR Lestari membuka jalannya diskusi yang bertujuan untuk mempertemukan dan mendiskusikan berbagai persoalan yang dihadapi BPR.

 

Dalam pembukaannya, Bapak Pribadi menyampaikan gambaran umum tentang kondisi BPR di Indonesia yang rata-rata dalam kondisi pertumbuhan yang stagnan “Resiko kredit masih tinggi, ditandai dengan angka NPL yang trendnya naik. Angka pertumbuhan kredit pun sedang tertahan. BPR yang mengandalkan kredit sebagai satu-satunya sumber pendapatan sangat merasakan dampak ekonomi yang lesu” tuturnya.

 

Pribadi menambahkan, kondisi bisnis properti yang cenderung stagnan banyak mempengaruhi sektor lainnya terutama di bisnis perbankan. Dalam kondisi ini, ada hal yang harus diberikan perhatian khusus seperti kualitas kredit. “Di saat seperti sekarang ini kualitas kredit jadi kuncinya. Bicara soal kualitas kredit kita fokus pada AYDA, NPL, WL, dan HT. Keempatnya perlu dijaga”, tambahnya. 

 

Para peserta FGD sangat antusias dalam membahas permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi di lapangan khususnya tentang penanganan kredit bermasalah. “Acara seperti ini sangat menarik, karena terkadang permasalahan yang kita alami sekarang sudah pernah dialami rekan-rekan yang lain, jadi bisa saling sharingdan tambah wawasan” kata Bapak Ricardo Simatupang, Ketua DPD Perbarindo DKI Jakarta dan sekitarnya.

 

Dari FGD yang berlangsung selama 3 jam ini, disimpulkan beberapa hal. Pertama, ada 4 (empat) hal utama yang harus dikontrol agar suatu bank siap menghadapi risiko finansial yakni kualitas kredit, portfolio, biaya dan juga Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua, kunci utama dalam menangani masalah kredit adalah kecepatan. Semakin sering kita menunda menyelesaikan masalah kredit, maka akan sulit diselesaikan dan bisa berdampak pada aspek-aspek lainnya.

 

Di lokasi yang sama, sesi pertama pukul 08.30 WIB, BPR Lestari juga telah mengadakan business talk dengan para pengusaha properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Jabodetabek terkait bisnis properti di Indonesia. Momen ini menjadi ajang untuk bisa mengulik kembali seperti apa kondisi bisnis dan bagaimana menyikapi dengan bijak agar bsinis tidak tergerus oleh kondisi ekonomi di Indonesia yang berisiko cukup tinggi. “Para pengusaha properti harus punya nafas yang panjang. Cash is the king, yang punya cashjadi rajanya karena bisa bertahan. BPR Lestari bisa menjadi solusi kebutuhan dana tersebut” tutup Pribadi.


BERITA LAINNYA

BPR Lestari Gelar FGD BPR Se-JABODETABEK

Rayakan Ulang Tahun BPR Lestari ke-23, LestariDiskon Siapkan Promo Hingga 40% di 23 Merchant

Memperingati hari ulang tahun BPR Lestari Bali yang ke-23, LestariDiskon telah menyiapkan berbagai promo khusus ulang tahun untuk seluruh nasabah BPR Lestari. Ada diskon hingga 40% untuk Anda yang... Selengkapnya

BPR Lestari Gelar FGD BPR Se-JABODETABEK

Dukung Kegiatan KREASIMUDA, BPR Lestari Ajak Anak Muda Disiplin Menabung Sejak Dini

BPR Lestari sosialisasikan tentang pentingnya kesadaran finansial sejak dini kepada generasi muda. Sosialisasi diselenggarakan pada Jumat, 8 Juli 2022, bertempat di Auditorium Kampus AKUBANK,... Selengkapnya

BPR Lestari Gelar FGD BPR Se-JABODETABEK

Sambut Bulan Bung Karno, BPR Lestari Dukung Kegiatan Karang Taruna Buana Santi

Menyambut Bulan Bung Karno tahun 2022, BPR Lestari Bali berikan dukungan pada kegiatan lomba yang diadakan oleh Karang Taruna Buana Santi, Desa Ubung Kaja, pada Jumat, 24 Juni 2022.  Kegiatan... Selengkapnya