Chat dengan kami disini
Menurut Data Badan Pusat Statistik tahun 2021, Bali menduduki peringkat ketujuh sebagai daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi. Apalagi tingginya wisatawan serta digital nomads yang datang dan akhirnya menetap di Bali, membuat jumlah penduduk Bali semakin meningkat setiap tahunnya.
Pertambahan jumlah penduduk ini pun juga mendorong tingginya permintaan lahan serta tanah kavling untuk pembangunan rumah ataupun tempat usaha.
Berapa Sih Harga Tanah Di Bali?
Tingginya permintaan akan lahan untuk pembangunan rumah ataupun tempat usaha pada akhirnya mendorong pertumbuhan harga tanah di Bali. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Real Estat Indonesia (REI) mencatat kenaikan harga tanah di Bali mencapai 400% (sumber: detikFinance).
Tapi, kalau secara angka, berapa sih harga tanah di Bali saat ini?
Jawabannya, harga tanah di Bali itu relatif dan berbeda-beda setiap daerahnya. Memang ada daerah yang kenaikan tanahnya sampai 400% tapi ada juga daerah yang kenaikan harga tanahnya tidak signifikan.
Contoh daerah perkotaan seperti Kota Denpasar, harga tanahnya saat ini berkisar 750jutaan per are (tahun 2023). Harga tanah di daerah wisata seperti Canggu, Kuta, dan Ubud diprediksi mencapai harga miliaran. Tapi, harga tanah di daerah yang jauh dari tempat wisata seperti di Jembrana Anda bisa menemukan tanah dengan harga 25juta saja per are (tahun 2023).
Harga tanah di Bali memang semakin tinggi, tapi bukan berarti mustahil untuk punya tanah di Bali. Jika Anda tertarik untuk punya tanah di Bali, ini dia beberapa tips untuk membeli tanah di Bali.
Tips dan Trik untuk Bisa Punya Tanah di Bali
Harga tanah di Bali memang sudah sangat mahal, tapi bukan berarti Anda tidak bisa punya tanah di Bali. Mau tahu bagaimana cara punya rumah di Bali? Yuk simak tips dan triknya di sini!
1. Beli Tanah di Daerah yang Pariwisatanya Masih Berkembang
Pariwisata di Bali kian berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Sebut saja daerah Canggu, yang dalam kurun 5 tahun saja sudah menjadi daerah wisata terpadat di Bali.
Jadi, bukan tidak mungkin daerah llain yang belum terjamah wisata tidak bisa berkembang. Anda bisa lihat daerah-daerah yang mulai berkembang pariwisatanya namun belum seramai Denpasar dan Badung.
Misalnya daerah yang wisatanya yang mulai berkembang pesat seperti Tabanan dan Bangli. Harga tanah di daerah ini cenderung lebih murah sehingga masih mungkin untuk punya tanah di daerah tersebut.
2. Cek Kondisi Tanah
Periksa kondisi tanah yang akan Anda beli seperti kontur tanah, lahan tidak miring, debit air yang mudah digali, serta didukung oleh akses jalan aspal. Meski sudah punya akses jalan aspal, kalau Anda membeli tanah di daerah yang masih berkembang harganya tetap terjangkau, kok. Memilih tanah yang memiliki akses jalan yang bagus bertujuan supaya tanah yang Anda beli punya potensi pertumbuhan di masa depan.
3. Cek Status Hukum Tanah
Periksa status hukum tanah. Cek siapa pemiliknya, apakah nama penjual dan pemilik sama, surat-surat apa saja yang harus Anda urus untuk bisa membeli tanah tersebut. Pastikan dokumen-dokumen lengkap dan Anda memperoleh Akta Jual Beli saat serah terima kepemilikan tanah. Kelengkapan dokumen ini sangat penting untuk menghindari permasalahan hukum di masa depan.
4. Kerjasama dengan Pihak Ahli
Anda juga bisa bekerjasama dengan pihak ahli seperti agen properti ataupun bank. Kerjasama ini bisa dalam bentuk konsultasi masalah dokumen dan status tanah ataupun kerjasama dalam pembiayaan karena ada beberapa agen properti dan bank yang menyediakan fasilitas kredit untuk pembelian tanah.
Salah satu bank yang menyediakan fasilitas kredit pembelian tanah adalah Bank Lestari Bali (BPR) melalui program KPT Lestari. Produk kredit satu ini membantu mereka yang ingin memiliki real asset khususnya investasi tanah kavling.
Menariknya, KPT menawarkan suku bunga kompetitif yaitu mulai dari 10.25% dengan jangka waktu 8-20 tahun. Apalagi, plafon kreditnya mencapai Rp10 Milyar, pastinya bisa membantu untuk wujudkan impian memiliki investasi tanah di Bali.
Tertarik ajukan KPT Lestari? Klik link di bawah ini.
Kurang lebih 1.400 calon wisudawan Universitas Udayana menghadiri Kuliah Umum (Stadium General) yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Jumat, 2 Desember 2016. Pada... Selengkapnya
Program beasiswa Generasi Lestari (Gen L) tahun ini meloloskan 11 mahasiwa berprestasi untuk menerima beasiswa kuliah penuh sampai wisuda di Universitas Udayana. Program beasiswa yang diinisiasi... Selengkapnya
Setelah sebelumnya membagikan 1500 Lestari Green Bag ke pihak lain, menyusul 1500 Lestari Green Bag terdistribusi ke masyarakat melalui karyawan BPR Lestari sebagai kepanjangan... Selengkapnya