Chat dengan kami disini
Proyek properti mangkrak mungkin sudah jadi pemandangan lumrah bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah sekali-sekali hitung berapa jumlah proyek mangkrak yang Anda jumpai ketika pergi ke suatu tempat di daerah Anda. Misal mengantar anak sekolah, pergi ke kantor, ataupun berlibur.
Proyek mangkrak tersebut bisa terjadi karena banyak faktor. Tapi, ada 5 hal yang menjadi pemicu utama sebuah proyek harus ditunda atau bahkan dihentikan hingga menjadi proyek mangkrak. Kami telah merangkum beberapa hal yang menjadi faktor utama proyek mangkrak dan cara mengantisipasinya. Yuk simak di sini!
Kurangnya pengawasan menjadi salah satu masalah umum yang sering terjadi. Akibatnya, terjadi kegagalan bangunan yang menyangkut keselamatan orang. Biasanya, saat menyadari adanya kegagalan selama proses pembangunan, banyak developer yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pembangunannya.
Hal tersebut dikarenakan membangun sebuah proyek kembali dari awal adalah hal yang buang-buang waktu dan biaya. Solusinya, developer harus lebih hati-hati dan teliti dalam membangun sebuah properti. Lakukan croscheck terkait desain bangunan, material yang digunakan, serta lakukan peengecekan secara berkala agar pembangunan berjalan sesuai rencana.
Kondisi ekonomi yang berubah tentu juga berpengaruh pada keberhasilan pembangunan sebuah proyek. Misalnya, saat terjadi resesi dan ketidakstabilan ekonomi, harga properti biasanya cenderung lesu. Maka dari itu, banyak developer dan kontraktor yang mengehentikan sementara proyek sampai kondisi ekonomi benar-benar pulih.
Seorang developer, kontraktor, ataupun pengusaha properti juga harus cerdas dalam membaca kondisi dan peluang supaya terhindar dari proyek mangkrak.
Kebijakan pemerintah selalu mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan perubahan tatanan sosial masyarakat. Seringkali, perubahan kebijakan ini memaksa developer, kontraktor, ataupun pengusaha properti harus menunda atau bahkan menghentikan proyeknya.
Oleh karena itu, setiap developer, kontraktor, atau pengusaha properti harus cerdas dalam melihat momentum. Sebaiknya dilihat kembali, apakah kondisi politik dan hukum di wilayah tempat Anda membangun proyek tersebut sudah stabil atau sedang goyah. Anda juga disarankan untuk menyelesaikan segera proyek yang Anda bangun sebelum adanya perubahan kebijakan yang mengganggu proyek Anda.
Masalah lain yang diakibatkan oleh perubahan kebijakan adalah sulitnya perizinan. Ketika sebuah adanya perubahan dalam hukum dan politik, tentunya berbagai syarat administrasi seperti perizinan juga akan berubah.
Dalam banyak kasus, developer atau kontraktor sudah mulai membangun terlebih dahulu, padahal perizinannya sendiri belum rampung. Dengan demikian, hindari membangun proyek sebelum perizinannya benar-benar fix. Pastikan, Anda juga menggandeng orang yang ahli dalam bidang hukum dan perizinan.
Masalah keuangan selalu jadi penyebab utama proyek mangkrak. Masalah keuangan ini bisa berupa kekurangan pendanaan atau pengelolaan keuangan yang buruk. Jika menyangkut pengelolaan keuangam, antisipasinya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan anggaran, resiko, dan biaya-biaya lain yang tidak terduga. Pastikan, Anda memiliki back-up plan agar proyek bisa selesai tanpa banyak drama.
Tapi kalau masalah kurang pendanaan, solusinya bisa dilakukan dengan mengajukan kredit untuk tambahan modal penyelesaian proyek. Memangnya ada ya produk kredit yang bisa bantu penyelesaian proyek?
Ada dong! Namanya Kredit Karya Griya Bank Lestari Bali (BPR). Produk kredit satu ini didesain khusus untuk developer, kontraktor, ataupun pengusaha properti agar proyek lebih cepat selesai dan bisa melakukan penjualan unit propertinya.
Tersedia plafon hingga 30 Milyar dengan jangka waktu kredit hingga 15 tahun. Yuk selesaikan proyek Anda segera dengan Kredit Karya Griya.
100 beasiswa dibagikan dalam acara Final Try Out Generasi Lestari 9 pada Senin, 30 April lalu yang diselenggarakan oleh BPR Lestari, bekerjasama dengan Primagama dan Akubank Business School. 100... Selengkapnya