Chat dengan kami disini
Ditengah melemahnya kinerja keuangan perbankan nasional di semester pertama tahun 2015, BPR Lestari masih mampu membukukan kinerja keuangan positif. Dari beberapa indikator yang ada, trend pertumbuhan baik dari segi asset maupun laba menunjukkan trend yang positif. Dari sisi asset, sampai di akhir bulan Juni 2015, telah tembus diangka Rp. 2,7 Trilyun, meningkat sebesar 27% dari bulan yang sama di tahun 2014 yang mencapai Rp. 2,1 Trilyun. Kami perkirakan tahun ini masih cukup menantang bagi iklim perbankan nasional. Meskipun keadaan ekonomi tidak pasti seperti sekarang ini, namun kami akan selalu berusaha konsisten untuk tumbuh year on year 30%" kata Pribadi Budiono, Direktur Utama BPR Lestari.
Sedangkan dari sisi laba, BPR Lestari mampu mencatat laba sebesar Rp. 74,5 Milyar (sebelum pajak) dari rencana kerja yang telah ditetapkan di akhir tahun ini sebesar Rp. 175,6 Milyar. Dari segi dana pihak ketiga (DPK), meskipun keadaan iklim perbankan masih dihantui oleh ketatnya arus likuiditas, pertumbuhan DPK yang berhasil dihimpun BPR Lestari, masih mampu tumbuh sebesar 18% dari Rp. 1,7 Trilyun di semester pertama 2014 menjadi Rp. 2,03 Trilyun di semester pertama tahun ini. Pertumbuhan DPK BPR Lestari ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan DPK perbankan nasional yang hanya mencapai 14,5%. Hingga Juni 2015, laju pertumbuhan kredit BPR Lestari mencapai 24% menjadi Rp. 1,892 Trilyun dibandingkan dengan Juni 2014 sebesar Rp. 1,526 Trilyun.
Sedangkan di tengah pertumbuhan ekonomi yang lesu yang berimbas pada kualitas asset perbankan, BPR Lestari masih mampu menjaga kualitas Non Performing Loan (NPL) di bawah rata-rata perbankan nasional 2,4% (per April 2015), yakni 0,9% per Juni 2015. "BPR Lestari juga konsisten menjaga tingkat penyaluran kredit dengan dana yang dihimpun (LDR) di bawah 75% yaitu 73,36%. Dengan tingkat tingkat likuiditas yang baik ini, diharapkan mampu mendukung rencana ekspansi bisnis kedepannya. "Per Juni ini kami memiliki cadangan likuiditas sekitar Rp. 750 Milyar dana idle dan 255 Milyar open plafond bank lain," tambah Pribadi. "Semester kedua nanti kami harus mengkonsolidasikan seluruh indikator untuk tetap menjaga pertumbuhan positif, sehingga target yang telah kami tetapkan dapat tercapai di akhir tahun ini," tutup Pribadi.
Atap rumah merupakan bagian penting yang melindungi seluruh bagian rumah dari berbagai cuaca ekstrem. Namun, seiring berjalannya waktu, atap rumah bisa mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan... Selengkapnya
Tren doom spending atau belanja impulsif saat merasa sedih atau cemas memang sedang marak belakangan ini. Menghadapi hal ini pun menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi generasi muda. Namun,... Selengkapnya
Letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik membuatnya rentan mengalami bencana gempa bumi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk membangun rumah anti gempa. Ada... Selengkapnya