20 June 2017

Jejak Ketiga Lestari Group di Tanah Sunda

Jejak Ketiga Lestari Group di Tanah Sunda

Satu lagi, sister company BPR Lestari resmi berganti nama dengan menyandang nama BPR Lestari. Setelah sebelumnya dua afiliasinya resmi memakai nama BPR Lestari yaitu, BPR Lestari Jatim dan BPR Lestari Banten, kini BPR Jaya Mora Krida telah resmi berganti nama menjadi BPR Lestari Jabar. Dengan demikian satu persatu BPR-BPR di bawah Lestari Group berganti nama menjadi BPR Lestari. “Tiga udah resmi ganti nama, Jatim, Banten dan Jabar, tinggal Jateng saja. Mudah-mudahan Jateng selesai tahun ini juga. Tinggal nunggu surat keputusan dari OJK saja” kata Alex P Chandra, Chairman Lestari Group.

 

Pergantian nama dari BPR Jaya Mora Krida menjadi BPR Lestari Jabar telah disetujui oleh otoritas awal Juni lalu dan saat ini sedang proses penggantian logo dan nama pada semua warkat dan media promosi. “Tidak hanya penggantian nama menjadi BPR Lestari Jabar, manajemen yang lama juga kita ganti dengan tim manajemen baru yang diimpor dari Bali” tambah Alex. Hal ini dilakukan untuk mempercepat kinerja usaha dari BPR Lestari Jabar kedepannya.

 

Misi jangka menengah yang akan dibawa oleh BPR Lestari Jabar adalah menjadi Local Champion di propinsi Jawa Barat. Adalah I Made Sutrisna, talenta muda dari BPR Lestari Bali yang dipercaya untuk mengemban misi membesarkan BPR Lestari Jabar. “Perjuangan kami masih panjang. Kami akan bekerja ekstra keras untuk mewujudkan misi Local Champion ini”, kata Sutrisna. Sedangkan target jangka pendek Sutrisna dan timnya saat ini adalah membangun dan memperbaiki infrastruktur serta mengembangkan human capital-nya agar siap bersaing.

 

BPR Jaya Mora Krida sebelum diakuisisi dan berganti nama menjadi BPR Lestari Jabar adalah BPR dengan asset hanya Rp. 2 miliar saja, dengan hampir Rp. 1,5 milyar merupakan kredit macet. Kini assetnya sudah mencapai Rp. 17,5 milyar per Mei 2017 dan kredit macetnya (NPL) sudah 0%, bahkan kredit yang disalurkan juga sudah naik mencapai Rp. 8 milyar atau naik hampir 400% dari sebelumnya hanya Rp. 1,6 milyar. Tidak hanya dari sisi kredit yang sebelumnya tercatat merah, laba sebelum diakusisi pun tercatat merah (merugi), namun kini sudah membiri (untung) dengan laba tercatat sebesar Rp. 130 juta.

 

Begitu pula dengan tingkat kepercayaan masyarakat Jawa Barat, khususnya Bekasi yang mulai tumbuh. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga yang meningkat dari sebelumnya sebesar Rp. 1,3 milyar menjadi Rp. 12 milyar atau naik 780%.

 

Dengan membawa nama BPR Lestari sebagai brand perusahaan yang baru diharapkan mampu menjadi salah pilihan masyarakat Jawa Barat untuk produk perbankan yang lebih kompetitif. Selain itu Sutrisna juga yakin bahwa dengan meng-copy strategi yang telah dilakukan oleh BPR Lestari Bali, BPR Lestari Jabar akan mampu bersaing dan kemudian menjadi Local Champion.

 

“Lestari Group sudah memiliki business plan untuk masing-masing BPR-nya. Nah untuk BPR yang baru, business model-nya sudah ditentukan. Dalam 5 tahun ke depan, visinya adalah membangun brand supaya dikenal di daerah setempat, membangun tim dan mengembangkan bisnis model yang cocok. Electronic banking dan sebagainya mudah-mudahan bisa kita integrasikan kemudian” kata Alex lagi.

 

Ia pun menambahkan dengan manajemen baru diharapakan akan terjadi akselerasi bisnis. “Untuk itu juga kami berencana menambah modal sebesar Rp. 4 milyar lagi,” tutup Alex.